Laporan Pengujian Tanah Kering(PUTK) dan Pengujian Pupuk Organik(PUPO)
UJI TANAH KERING DAN UJI PUPUK ORGANIK
Assalamualaikum wr wb.....
Halo teman-teman, Kali ini aku akan berbagi tentang pengalaman saya melakukan proses pengujian pada tanah kering dan pengujian pada pupuk organik.
Nah, mungkin teman-teman ada yang belum tahu, mengapa tanah dan pupuk perlu dilakukan proses pengujian ?
Karena untuk mengetahui kondisi dan karakteristik tanah, seperti nutrien, kontaminasi, komposisi, keasaman, dan sebagainya. Analisis tanah atau pengujian tanah untuk menentukan tingkat kecocokan tanah terhadap aktivitas pertanian dan jenis tanman yang ditanam. keberadaan mineral tertentu yang berlebih dapat menyebabkan keracunan bagi tumbuhan, namun tumbuhan jenis lain mungkin dapat bertahan.
Lalu, mengapa tanaman harus dipupuk?
Manfaat pupuk bagi tanaman ibarat makanan. Tanah yang secara terus menerus ditanami pasti akan berkurang kesuburannya akibat kandungan unsur haranya semakin menipis. Karena itulah tanaman membutuhkan pupuk untuk sumber makanan. Di dalam pupuk terkandung berbagai jenis unsur hara yang sangat penting bagi tanaman. Dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman untuk menghasilkan buah yang bagus membutuhkan unsur hara yang bisa diberikan melalui zat-zat unsur yang terkandung di dalam pupuk yang digunakan.
Berikut adalah cara melakukan proses Pengujian pada Tanah Kering dan Pengujian pada Pupuk Organik :
A.
Pengujian Tanah Kering
Pada pengujian Tanah kering, alat yang digunakan yaitu Perangkat Uji Tanah Kering (PUTK), PUTK adalah suatu alat analisis kadar hara tanah lahan kering, yang dapat digunakan di lapangan dengan cepat, mudah, murah, dan cukup akurat. PUTK dirancang untuk mengukur kadar P,K,C-organik,pH dan kebutuhan kapur. Prinsip kerja PUTK adalah mengukur hara P, dan K tanah yang terdapat dalam bentuk tersedia secara kuantitatif. Penetapan P dan pH dengan metode kolorimetri(pewarnaan). Hasil analisis P dan K tanah selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan rekomendasi pemupukan P dan K spesifik lokasi untuk tanaman jagung, kedelai, dan padi gogo.
Keterangan :
Pada praktikum kali ini kami menggunakan atau mengambil 2 sampel tanah untuk dilakukan pengujian PUTK, Sampel tanah didapat dari :
-Sampel 1 : Di ambil dari lahan kosong pekarangan rumah di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
-Sampel 2 : Di ambil dari kebun di Jagakarsa, Jakarta Selatan
1. Penetapan Status P Tanah Kering
a)
Masukkan tanah uji sebnyak ½ sendok spatula diambil dimasukan kedalam
tabung reaksi
b)
Tambahkan 3 ml Pereaksi P-1, kemudian diaduk sampai homogen
c)
Tambahkan 10 butir atau seujung spatula Pereaksi P-2 (dibutuhkan hanya
dalam jumlah sedikit sekali), lalu dikocok selama 1 menit
d)
Diamkan ±10 menit
e)
Bandingkan warna yang muncul dari larutan jernih di atas permukaan tanah
dengan bagan warna P tanah.
Hasil Uji Status P Tanah Kering :
Sampel 1
pada hasil pengujian sampel tanah 1 masuk kedalam status P Sedang, dengan bagan warna Andisol (berwarna hijau). Rekomendasi pupuk SP-36 yaitu jagung dengan dosis 300kg/ha, kedelai dengan dosis 300 kg/ha, dan padi gogo 250 kg/ha.
Sampel 2
Pada hasil pengujian sampel tanah 2 dapat dilihat bahwa, sampel tanah 2 masuk kedalam status P Sedang dengan bagan warna Andisol (berwarna hijau). Rekomendasi pupuk SP-36 yaitu jagung dengan dosis 300kg/ha, kedelai dengan dosis 300 kg/ha, dan padi gogo 250 kg/ha.
1. Penetapan Status K Tanah Kering
a) Masukkan tanah uji sebanyak
½ sendok spatula diambil dimasukan kedalam tabung reaksi
b) Tambahkan 4 ml K-1, diaduk
sampai homogen diamkan kira-kira 5 menit sampai larutan jernih
c) Tambahkan 2 tetes Pereaksi
K-2 kocok diamkan kira-kira 5 menit
d) Tambahkan 2 ml K-3
secara perlahan-lahan melalui dinding tabung biarkan beberapa saat lalu amati
endapan putih yang berbentuk antara larutan K-3 dengan dibawahnya.
e) Bandingkan warna yang
muncul dari larutan jernih di atas permukaan tanah dengan bagan warna K tanah.
Hasil pengujian Status K Tanah Kering :
Sampel 1
Dapat dilihat endapan putih (menyerupai kabut) Ada, dengan status K yaitu Tinggi. Rekomendasi pupuk KCL (kg/ha) Pada tanaman jagung dibutuhkan dosis 100 kg/ha, tanaman kedelai dibutuhkan dosis 50 kg/ha, dan pada tanaman padi gogo dibutuhkan dosis 50 kg/ha.
Sampel 2
Dapat dilihat endapan putih (menyerupai kabut) Ada, dengan status K yaitu Tinggi. Rekomendasi pupuk KCL (kg/ha) Pada tanaman jagung dibutuhkan dosis 100 kg/ha, tanaman kedelai dibutuhkan dosis 50 kg/ha, dan pada tanaman padi gogo dibutuhkan dosis 50 kg/ha.
1. Penetapan status C-organik tanah kering
a) Tanah uji sebnyak ½
sendok spatula diambil dimasukan kedalam tabung reaksi
b) Tambahkan 1,5 ml
Pereaksi C-1, kemudian diaduk sampai homogen
c) Tambahkan 3 tetes
Pereaksi C-2 (jangan diaduk)
d) Setelah ±10 menit
amati ketinggian busa yang terbentuk.
e) Bandingkan warna yang
muncul dari larutan jernih di atas permukaan tanah dengan bagan warna C tanah.
Hasil Penetapan Status C-organik Tanah Kering:
Sampel 1
Dapat dilihat bahwa Tinggi busa >2cm, status C-organik yaitu Sedang-Tinggi, dan Rekomendasi (t/ha) yaitu 1 (t/ha)
Sampel 2
Dapat dilihat bahwa Tinggi busa >2cm, status C-organik yaitu Sedang-Tinggi, dan Rekomendasi (t/ha) yaitu 1 (t/ha).
1.
Penetapan status pH
tanah kering
a) Tanah uji sebnyak ½
sendok spatula diambil dimasukan kedalam tabung reaksi
b) Tambahkan 4 ml
Pereaksi pH-1, kemudian diaduk sampai homogen
c) Tambahkan 1-2 tetes
indikator warna pereaksi pH-2
d) Diamkan larutan ±10
menit hingga suspensi mengendap dan berbentuk warna pada cairan jernih dibagian
atas
e) Bandingkan warna yang
muncul pada larutan jernih di permukaan tanah dengan bagan warna pH tanah
Hasil Penetapan Status pH Tanah Kering :
Sampel 1
Dapat dilihat warna pH pada sampel 1 menunjukan warna Hijau Muda dengan kategori Netral dengan (pH 6-7)
Sampel 2
Dapat dilihat warna pH pada sampel 1 menunjukan warna Hijau Tua dengan kategori Agak Basa dengan (pH 7-8)
A.
Pengujian Pupuk Organik
Perangkat uji pupuk organik (PUPO) merupakan alat bantu analisis kadar N, P, K dalam pupuk organik padat secara cepat, mudah, dan akurat yang bisa dikerjakan di lapangan.PUPO bermanfaat untuk membantu pelaku pasar dan pengawas pupuk untuk memonitor kualitas pupuk organik yang beredar di pasaran. Hasil analisis cepat ini berguna untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan dengan menetapkan/menganalisis kadar N, P, K, pH, dan C di dalam pupuk organic.
Keterangan :
Pada praktikum kali ini kami menggunakan atau mengambil 2 sampel tanah untuk dilakukan pengujian PUPO, Sampel pupuk terdiri dari :
-Sampel 1 : Pupuk Kompos
-Sampel 2 : Pupuk Kandang Ayam
1) Pengujian Pupuk Organik Uji C
a.
Masukkan pupuk kandang ayam dan pupuk kompos sebanyak ½ sendok spatula
diambil dimasukan kedalam tabung reaksi
b.
Tambahkan 5 ml pereaksi C-1, kemudian diaduk 1 menit
c.
Tambahkan 1 ml pereaksi C-2, diamkan
selama 15 menit
d.
Bandingkan warna yang muncul dari larutan dengan bagan warna C pupuk
Hasil dari Sampel 1 (pupuk kompos)
Dapat dilihat pada bagan warna C menunjukan presentase C sebanyak 15% dengan warna coklat kehitaman
Hasil dari Sampel 2 (pupuk kandang ayam)
Dapat dilihat pada bagan warna C menunjukan presentase C sebanyak 15% dengan warna coklat kehitaman
1) Pengujian Pupuk Organik Uji pH
a. Masukkan pupuk kandang
ayam dan pupuk kompos sebanyak ½ sendok spatula diambil dimasukan kedalam
tabung reaksi
b. Tambahkan 5 ml
pereaksi pH-1, kemudian aduk hingga homogen diamkan selama 10 menit
c. Tambahkan 1 tetes pH-2,
Lalu aduk hingga homogen selama 2 menit diamkan selama 15 menit
d. Bandingkan warna yang
muncul dari larutan dengan bagan warna PH pupuk
Hasil dari Sampel 1 (pupuk kompos)
Dapat dilihat pada pengujian pH, Pupuk organik kompos menunjukan PH 7 dengan menunjukan warna hijau muda
Hasil dari Sampel 2 (pupuk kandang ayam)
Dapat dilihat pada pengujian pH, Pupuk organik kompos menunjukan PH 8 dengan menunjukan warna hijau agak gelap.
Yeyyy....
Akhirnya selesai juga, semoga bermanfaat ya untuk teman-teman semua..















wih dapet ilmu lagi nih, makasih untuk informasinya kaka
BalasHapusAlhamdulillah artikelnya bermanfaat, terimakasih min
BalasHapusSangat bagus dan sangat bermanfaat
BalasHapusBermanfaat banget beb
BalasHapusArtikel yang bermanfaat untuk mengetahui pentingnya pupuk untuk tanaman, serta hasil dari pengujian pupuk organik.
BalasHapusArtikelnya bagus, Lanjutkan !!!
BalasHapusGood!
BalasHapus