proses pembentukan awan dan hujan



 Hay teman-teman, minggu ini saya akan membahas tentang pembentukan awan dan hujan...... yuk yuk silahkan dibaca :)

Pembentukan Awan dan Hujan
( Siklus Hidrologi )


  1. KONDENSASI
Kondensasi adalah kebalikan dari penguapan. Ini terjadi ketika uap air di udara mengembun dari bentuk gas, kembali ke bentuk cair, dan meninggalkan atmosfer, kembali ke permukaan bumi.
Biasanya agar kondensasi berlangsung, atmosfer harus sepenuhnya jenuh. Dengan kata lain, tekanan uap harus mencapai maksimum.

                                         Hasil gambar untuk kondensasi

Diatmosfer, kondensasi terjadi melalui 3 tahapan yaitu :
  • Jika suhu udara turun hingga mencapai titik embun tanpa penambahan uap air
  • Jika ada penambahan uap air tanpa penguraian panas/kenaikan suhu
  • Jika kapasitas udara menampung uap air berkurang akibat kenaikan tekanan ataupun penurunan suhu

  1. AWAN
Awan adalah kumpulan tetesan air dan kristal es pada udara di atmosfer. Awan terjadi karena adanya pengembunan atau pemadatan uap air yang terdapat di udara setelah melampaui keadaan jenuh.kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat dan sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu.

                       Gambar terkait

PROSES TERBENTUKNYA AWAN :

Udara selalu mengandung uap air. Apabila uap air ini meluap menjadi titik-titik air, terbentuklah awan. Peluapan ini boleh berlaku dengan cara:
·         Apabila udara panas, lebih banyak uap terkandung di dalam udara karena air lebih cepat menyejat. Udara panas yang sarat dengan air ini akan naik tinggi, hingga tiba di satu lapisan dengan suhu yang lebih rendah, uap itu akan mencair dan terbentuklah awan, molekul-molekul titik air yang tak terhingga banyaknya.
·         Apabila awan telah terbentuk, titik-titik air dalam awan akan menjadi semakin besar dan awan itu akan menjadi semakin berat, dan perlahan-lahan daya tarikan bumi menariknya ke bawah. Hinggalah sampai satu peringkat titik-titik itu akan terus jatuh ke bawah dan turunlah hujan.
·         Namun jika titik-titik air tersebut bertemu udara panas, titik-titik itu akan menguap dan lenyaplah awan itu. Inilah yang menyebabkan itu awan selalu berubah-ubah bentuknya. Air yang terkandung di dalam awan silih berganti menguap dan mencair. Inilah juga yang menyebabkan kadang-kadang ada awan yang tidak membawa hujan.

3 hal yang harus dipenuhi agar uap air yang ada diudara dapat terbentuk menjadi butir-butiran dan seterusnya menjadi hujan :
  • Adanya uap air
  • Adanya inti-inti kondensasi
  • Adanya proses pendinginan

Tipe- tipe awan ada 4 pengelompokan yaitu :
  1. Awan tinggi
Adalah awan awan yang mempunyai ketinggian lebih dari 6000 meter dengan suhu yang sangat rendah. Pada umumnya terdiri dari kristal es, berwarna putih atau transparan. Yang termasuk awan golongan ini adalah:
·         Cirrus : awan yang halus seperti bulu
·         Cirrostratus : seperti kelambu putih halus menutup seluruh angkasa
·         Cirrocumulus : seperti kumpulan bulu domba
  1. Awan sedang/pertengahan
Terdiri dari awan yang ketinggiannya antara 2000-6000 meter di atas permukaan laut. Awan ini merupakan campuran titik-titik air dan kristal es. Meliputi awan-awan:
·         Altocumulus : merupakan sekumpulan awan yang terbentuk bulat, berlapis-lapis, tersusun dalam pola baris, group atau kelompok
·         Altostratus : berbentuk seperti selendang yang tebal, berserat, berwarna keabu-abuan
  1. Awan rendah
Adalah awan-awan yang berada di bawah ketinggian 2000 meter, terdiri dari :
·         Stratus : awan yang melebar seperti kabut, seringkali terbentuk dari kabut yang naik.
·         Stratocumulus : berbentuk seperti gelombang lautan
·         Nimbostratus : suatu lapisan awan yang tebal dan bentuk yang tidak teratur
  1. Awan yang berkembang vertical
Merupakan awan yang dihasilkan oleh kantong udara yang hangat dan lembab yang mampu masih mampu naik sampai ketinggian yang cukup tinggi setelah melewati aras kondensasi. Terdiri dari awan :
·         Cumulus : berbentuk seperti kubah dengan dasar vertical. Biasanya terbentuk pada iang hari dalam udara yang bergerak naik
·         Cumulonimbus : awan yang bervolume sangat besar, berbentuk seperti menara, kadang-kadang pucuknya melebar.awan ini menghasilkan petir dan kilat
·         Altostratus : berbentuk seperti selendang yang tebal, berserat, berwarna keabu-abuan.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRIrGun2kcpbqJYHnaRbYxoRJ3VzARuIHvNQsdBLZBPfR5iGt4DqYvyGXwmGsC6WCvR3RKQWwMETtsJE84te1fbxZ2OH6753Q3iQXuU6A3_1izgebJ4Vys_LxQ4mAY91If30AfOvve5sWZ/s1600/JENIS+AWAN.png


  1. PRESPITASI
Prespitasi adalah bentuk umum dari semua bentuk air yang jatuh dari atmofer kepermukaan bumi. Bentuk umum dari pengendapan atau pengambilan air yang telah diuapkan ke atmosfer jatuh kembali menuju ke permukaan bumi (daratan maupun lautan)         .
Bentuk-bentuk dari respirasi :
·         Hujan
·         Kabut
·         Embun smog
·         Salju
·         Hail
·         Graupel
·         Dll

Hujan digolongkan menjadi 4 yaitu :
a)      Hujanzenithal
Hujan zenithal terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas secara vertikal (angin mendorongnya ke atas). Akibatnya terjadilah penurunan suhu (semakin naik, suhu berkurang) sehingga terjadi peristiwa kondensasi (pengembunan) dan membentuk awan konveksi. Adapun tanda-tanda hujan Zenith yaitu butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiLumjy7iRotN0vFq_sb6JKp1SLiSraO7h9BhqWxPyGzA0Ti136hfTKpufSyk79F_iccMii4bUl7W1MIrQfl3-YQKGsE2XORpHR81JibJJucuIME7Ta57jVIPkjqGAQ_2xs5qZDiAjNt_fk/s640/Hujan+Zenithal.jpg


b)      Hujan frontal
Hujan frontal terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Massa udara panas yang kurang padat akan naik ke atas sedangkan massa udara dingin yang lebih padat akan turun ke bawah.
Tempat pertemuan antara kedua massa itu disebut bidang front. Hujan terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembap bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi kondensasi. Kemudian, terbentuklah awan pada akhirnya turun hujan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxxm0-jlEd1stVm-aNuX_XNady5YQTCQbq2PvOePCrcl9RKL9KzV3zSA-2YbThl0qVq1pqqyRR4npx-zBFcqBfCT20X_CnPH-4KaoZxFTwLjiT0gW5kdk5FELS4eBQtkhFdNCztpDAd5I/s1600/cuaca-iklim-13-638.jpg

c)      Hujan Orografis
Hujan orografis, terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan. Oleh karena itu, massa udara tersebut terus mengalami penurunan suhu sehingga mengalami kondensasi menjadi titik-titik air. Akhirnya, titik-titik air turun di sekitar lereng pegunungan. Fenomena itulah yang dinamakan hujan orografis.

                         https://id-static.z-dn.net/files/d1f/91519cb1d356dfd6f299014ffa45dc81.png


  1. SIKLUS HIDROLOGI

      Hasil gambar untuk siklus hidrologi


Siklus hidrologi adalah siklus atau daur air dalam berbagai bentuk, meliputi proses evaporasi dari lautan dan badan-badan berair didataran (misalnya: sungai, danau, vegetasi, dan tanah lembab) ke udara sebagai reservoir uap air, proses kondensasi kedalam bentuk awan atau bentuk-bentuk pengembunan lain, kemudian kembali lagi ke dataran dan lautan dalam bentuk prespitasi. Selain proses evaporasi, kondensasi, dan prespitasisiklus ini juga mencakup poses transfer uap air, limpasan, dan peresapan air tanah.


Sekian postingan dari saya mengenai proses pembentukan awan dan hujan, sampai bertemu diminggu depan.......... BYE BYE BYE:)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Pengujian Tanah Kering(PUTK) dan Pengujian Pupuk Organik(PUPO)

kunjungan ke PT. East West Seed Indonesia (EWINDO)

lndikator dan Metode Evaluasi Kinerja Organisasi CAF dan BNQP